ESQA Brow Pomade Shade Dark Brown Review

July 05, 2020


Siapa di sini yang nggak bisa hidup tanpa ngalis? xD Aku adalah orang itu, karena alisku yang keberadaannya suka dipertanyakan alias antara ada dan tiada, jadinya ngalis adalah prioritas ketika dandan. Sebetulnya sih kalau masih dalam skala pergi-pergi bareng teman atau sekadar keluar cuma sebentar aku nggak perlu-perlu amat ngalis, cuma kalau untuk keperluan ngampus (dulu) atau hang out yang lama dan ketemu banyak orang, bisa ditebak aku bakal ngalis. Menurutku alis itu salah satu dandanan yang paling gampang dinotice setelah lipstik. Apalagi untuk orang-orang seperti aku yang sehari-hari alisnya kelihatan tipis, begitu ngalis udah pasti orang ngeh, oh aku ngalis. Dan karena alis ini bisa ngasih berbagai macam impression orang ke kita, jadinya aku berusaha bikin alis yang memang bagus dan masuk ke seleraku.

Nah, kapan hari di Sociolla ini produk-produknya ESQA lagi diskon, dan aku kepincut sama pensil alis mereka yang banyak banget dibahas sama orang-orang, katanya sih ya bagus. Sebagai tim ngalis garis keras, aku merasa perlu membuktikan omongan orang-orang ini hahaha. Selama ini sih aku pakai pensil alis dari Innisfree, tapi aku bertekad buat menemukan pensil alis lokal yang pas di hati demi support brand lokal. Harga aslinya sekitar Rp 125.000, tapi karena diskon jadi Rp 80.000, aku check out deh!



Sama seperti pensil alis mekanik lainnya, brow pomade dari ESQA ini dilengkapi dengan spoolie di satu ujung pensil. Menurutku  spoolienya cukup nyaman dipakai, nggak terasa kasar  dan bisa ngeblend produknya dengan baik. Pensilnya itu sendiri berbentuk segitiga, bukan pipih seperti Innisfree atau pensil runcing seperti BLP. Sebetulnya ini pertama kalinya aku pakai pensil alis dengan ujung berbentuk segitiga dan ternyata aku kurang suka :( Memang sih, untuk orang-orang dengan alis yang jarang dan sedikit, ujung pensil alis segitiga akan sangat memudahkan proses menggambar karena permukaannya yang luas memungkinkan kita untuk mengcover area yang lebih banyak dalam waktu singkat. Tapi karena aku orangnya sangat terobsesi dengan alis yang rapi dan bold ala Instagram, justru dengan ujung segitiga seperti ini membuatku kesulitan untuk melakukan detailing pada alis.



Tekstur pensil alisnya termasuk yang kering dan waxy gitu, dan karena dia brow pomade, jadi bisa sekalian bikin rambut alis kita lebih tertata dan nggak berantakan meski tanpa dilayer sama brow mascara lagi. Ini juga pertama kalinya aku ketemu pensil alis ala brow pomade gini, agak tricky sih, butuh penyesuaian dulu waktu pertama kali pakai. Tapi overall aku cukup suka dengan performanya, terutama karena dia  waterproof dan sweatproof,  jadi nggak gampang luntur dan nggak gampang geser juga kalau nggak sengaja kena tangan. Menurutku produk ini tetaplah worth to try, cuma aku sendiri tetap lebih nyaman pakai pensil alis yang bentuknya nggak segitiga :")

1 comment

  1. Sama Dyn aku juga lebih nyaman pakai pensil alis yang runcing. Kalau lagi pakai yang bukan matic kerjaanya meraut pensil alis. Kalau ujungnya sudah tumpul gitu merasa kurang bisa kontrol pas gambar alisnya..

    ReplyDelete